Senin, 07 April 2008

Ketidakpastian vs Rambut Rontok [Harusnya Posting Akhir Maret]

Ada satu keadaan yang lebih menakutkan dari kelembaman yaitu ketidakpastian. Setidaknya menurutku. Benar-benar menakutkan.

Kelembaman hanya memerlukan keberanian dan usaha untuk memulai sesuatu. Sedang untuk ketidakpastian, hhmmm, tidak ada yang banyak kita lakukan. Apalagi jika ketidakpastian yang berlaku terhadap diri disebabkan oleh orang atau pihak diluar diri, atau istilah anak-anak jaman sekarang 'digantung'.

Secara naluri manusia, ketika diri 'digantung' kita pasti berusaha melepaskan ikatan itu. Mulai dari pertanyaan, konfirmasi, doa, kemarahan, kebencian bahkan tidakan brutal yang menghancurkan diri. Sama seperti ketika kita mengadari kita digantung dalam arti sebenarnya, makin keras kita berontak makin keraslah ikatan tali gantungan itu.

Sejauh ini menurutku jalan terbaik adalah menghilangkan talinya, bukan dengan meronta-ronta di dalam tali tersebut. Walaupun kadang-kadang kita terlalu terfana dengan 'tali-tali' yang mengikat leher kita, membuat kita cuma berusaha berharap tidak 'digantung'. Tidak ada hak bagi orang untuk memaksa orang lain berubah! Yang bisa kita rubah hanya diri kita. Berharap memang boleh, tapi 4-5 kali coba bukankah itu sudah cukup?

Kenapa tiba-tiba topiknya jadi berat begini, hehehe, anggap saja akhir-akhir ini aku menghadapi seatu masalah yang bikin rambutku rontok2. Nampaknya sebelum aku dapat profesor aku harus mendapatkan botak mereka. Hehehe.

Perlakuan seperti pengacuhan dan penggantungan memang membuat stress. Jadi yang bisa kulakukan adalah melihat ke arah lain dan melupakan masalah itu untuk sementara. Dan yang terpenting aku akan berusaha tidak akan melakukan hal yang sama ke klien-klienku (baca: mahasiswaku). Kalau pun aku jadi profesor dan botak, aku tidak akan menularkan botakku, cukup ilmuku.

RAMBUTKU.... KEMBALIKAN RAMBUTKU!!!

[Ini hanya pendapat di kepalaku, kesamaan nama tokoh dan cerita hanyalah kesengajaan belaka]

Tidak ada komentar: