Senin, 25 Februari 2008

Whinning vs Dewasa?

Dari percakapan dengan teman beberapa waktu yang lalu:
Kamu belum dewasa, slalu whining about your self
Lama aku pikirkan arti dari kata tersebut, whining, beberapa dari kita mungkin secara tidak sadar mengganggu orang lain dengan keluhan-keluhan kita yang sangat kekanak-kanakan. Mengjelek-jelekan diri kita, dan seolah-olah sebagai manusia tersial diseantero dunia.

Sebagai manusia biasa tentu kita berhak mengeluh. Aku sering mengeluh. Namun mungkin dari beberapa keluhan tersebut menggangu orang lain. Menggangu bukan harus berarti melukai perasaan orang lain, tapi kadang-kadang usaha membuat iba pun adalah mengganggu. Bayangkan perasaan kita ketika diganggu oleh peminta-minta. Seorang teman telah menyadarkan aku tentang pentingnya mengetahui tentang apa yang kita keluhkan.

Orang dewasa tidak boleh whining lagi, begitu kata sebagian besar orang. Sebagai manusia yang belajar dewasa apalagi sudah berkeluarga. Aku berusaha mengikis aspek kekanak-kanakanku. Terutama whining yang sudah menjadi penyakit lamaku. Ada banyak kejadian dimasa lampau yang membuatku mudah whining. Tapi itu bukan alasan, kurasa. Maaf dan terimakasi teman untuk kritis pedas nya :D




Tidak ada komentar: